Selasa, 04 November 2014

SITI SUCIATI - PERBEDAAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI SEBELUM DAN SUSUDAH DIBERI PENYULUHAN DI BPS MAMIK KABUPATEN TULUNGAGUNG



ABSTRAK

PERBEDAAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI SEBELUM DAN SUSUDAH DIBERI PENYULUHAN DI BPS MAMIK KABUPATEN TULUNGAGUNG
TAHUN 2010

Oleh :

SITI SUCIATI


Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dan sel sperma baik dengan alat, tanpa lat ataupun dengan obat-obatan. Masalah kependudukan dewasa ini merupakan masalah penting yang mendapat perhatian dan pembahasan yang serius dari peminat dan ahli kependudukan baik diseluruh dunia maupun di Indonesia. Masalah yang terjadi adalah jumlah penduduk dengan laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, persebaran penduduk yang tidak merata. Usaha penurunan jumlah penduduk terkait erat dengan program pemerintah yaitu gerakan KB yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak sehingga mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk di Indonesia.
            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemilihan alat kontrasepsi sebelum dan sesudah diberi penyuluhan di BPS mamik Kabupaten Tulungagung tahun 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional, data diambil dengan melakukan pemberian kuesioner.
            Berdasarkan hasil analisa data diperoleh bahwa nilai signifikansi dari uji T berpasangan data sebelum dan sesudah diberi penyuluhan sebesar 0,000 yang berarti hasil uji sngat signifikan karena di bawah tingkat signifikansi α = 0,05. Keputusan yang diambil adalah menolah Ho atau menerima hipotesis alternatif (H1) artinya ada perbedaan pemilihan alat kontrasepsi sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. Selanjutnya faktor keaktifan ibu berpengaruh terhadap perbedaan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang berbeda di bawah nilai α = 5% (menolak Ho). Dapat diartikan bahwa rasio terjadinya perbedaan pengetahuan ibu adalah1,55 kali lebih besar daripada ibu yang tidak aktif selama penyuluhan.

Kata Kunci : Alat Kontrasepsi




View Full PDF

SITI SUCIATI - PERBEDAAN EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN)



ABSTRAK

PERBEDAAN EMOTIONAL QUOTIENT (EQ)
PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN)
DITINJAU BERDASARKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DI PAUD WILAYAH KECAMATAN GONDANG
KABUPATEN TULUNGAGUNG
2014

Oleh :

SITI SUCIATI


Kecerdasan emosi merupakan serangkaian kemampuan individu untuk dapat mengelola emosi, melakukan empati, serta melakukan interaksi dengan lingkungan secara tepat. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi adalah pertumbuhan otak. Generasi saat ini menunjukkan lebih banyak mengalami kesulitan emosi dibandingkan generasi sebelumnya.Faktor terpenting dalam pertumbuhan otak adalah nutrisi yang diberikan. Nutrisi terbaik pada masa perkembangan otak adalah ASI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecerdasan emosi pada anak PAUD yang dilihat berdasarkan pemberian ASI Eksklusif di PAUD wilayah kecamatan Gondang kabupaten Tulungagung tahun 2014. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian komparatif melalui pendekatan case control, data diambil dengan observasional dan pemberian kuesioner.
Berdasarkan uji hipotesa menggunakan uji Chi Square didapatkan nilai p-Value 0,001<0,05 : Ho ditolak, artinya ada perbedaan bermakna antara Emotinal Question anak yang mendapat ASI Eksklusif dengan Emotional Question anak yang tidak mendapat ASI Eksklusif di PAUD wilayah kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung.

Kata Kunci : ASI Eksklusif, Emotional Quostient 


SITI SUCIATI - Pengaruh Paparan Rhodamin B Terhadap Jumlah Folikel Ovarium Dan Kadar Malondialdehyde (MDA) Ovarium Tikus Rattus Norvegicus Galur Wistar



ABSTRAK

PengaruhPaparanRhodamin B TerhadapJumlahFolikelOvarium Dan Kadar Malondialdehyde (MDA) OvariumTikusRattusNorvegicusGalurWistar
2013

OLEH :

SITI SUCIATI


Rhodamin B adalah zat pewarnakain yang bersifat karsinogenik dan merupakan salah satu kelompok utama xenobiotik yang di dalam tubuh dimetabolisme oleh sitokrom P450 dan dapat menghasilkan radikal bebas.Senyawaradikal (ROS, Reactive Oxygen Spesies) yang dihasilkan dari metabolisme zat toksik yang berlebihan dapat menyebabkan stress oksidatif dan terjadinya peroksidasi lipid membransel yang menghasilkan MDA. Peningkatan kadar Malondialdehyde (MDA) diikuti dengan penurunan jumlah semua jenis folikelovarium.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh Rhodamin B terhadap penurunan jumlah folikel dan peningkatan kadar malondialdehyde (MDA) ovariumpada tikus putih (Rattusnorvegicus) strain wistar. Penelitianinimerupakanpenelitianeksperimentallaboratorikdengan desainpost test onlycontrol group desaign.Tikusbetinadibagimenjadi 4 kelompokyaitukelompokkontrol, kelompokdosis 4,5 mg/200 g BB, kelompokdosis 9 mg/200 g BB dankelompokdosis 18 mg/200 g BB. PemberianRhodamin B dilakukanpersondeselama 36 hari.Sebelum tikus dimatikan terlebih dahulu dilakukan sweb vagina untuk mengetahui fase dari siklus estrus dan tikus dimatikan pada fase proestrus.
Malondialdehyde (MDA) adalah metabolite peroksidasi lipid  yang diukur dengan reaksi Tio Barbituric acid reaction(TBARs). Kadar MDA diukur menggunakan spektrofotometer dengan absorbansi 532 nm, menggunakan TBARS Assay Kit. Pemeriksaan jumlah folikel dilakukan dengan pewarnaan Hematoxilyn Eosin (HE). Preparatdiamatimelaluimikroskopdengankamera dot slide merek Olympus XC10 untukmenghitungseluruhjumlahfolikel primer, sekunderdan de graffpadasediaanovariumkanan, pembesaran400x.
 Berdasarkan hasil uji Anova one way pada data jumlah folikel ovarium diperoleh ada perbedaan yang bermakna rerata jumlah folikel primer keempat kelompok sampel pengamatan  dengan nilai p-value = 0.007< , ada perbedaan yang bermakna rerata jumlah folikel sekunder keempat kelompok sampel pengamatan dengan nilai p-value = 0.000<  dan ada perbedaan yang bermakna rerata jumlah folikel de graaf keempat kelompok sampel pengamatan dengan nilai p-value = 0.001< .  Berdasarkan hasil uji Anova one way pada data kadar MDA ovarium diperoleh ada perbedaan yang bermakna rerata kadar MDA keempat kelompok sampel pengamatan dengan nilai p-value = 0.000< .
Dapat disimpulkan bahwa paparan Rhodamin B menurunkan jumlah folikel ovarium dan meningkatkan kadar Malondialdehyde (MDA) ovarium tikus Rattus Norvegicus galur Wistar.


DEWI RATNA SULISTINA - HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU PASCA SALIN PRIMIPARA HARI 1 – 3 DI BPS WIWIK AKHTAWATI DESA KARANGTALUN KECAMATAN KALIDAWIR KABUPATEN TULUNGAGUNG



HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU PASCA SALIN PRIMIPARA HARI 1 – 3  DI BPS WIWIK AKHTAWATI DESA KARANGTALUN KECAMATAN KALIDAWIR KABUPATEN TULUNGAGUNG


Oleh :

DEWI RATNA SULISTINA
NIDN : 07 220686 01


ABSTRAK Latar Belakang : Manfaat dari senam nifas adalah akan mempercepat terjadinya involusi uteri atau kembalinya rahim ke bentuk semula. Oleh karena itu pada ibu post partum dianjurkan untuk melakukan senam nifas dengan melakukan latihan yang teratur dan insentif. Untuk mencegah kelainan yang ditimbulkan karena imobilisasi pada ibu pasca salin maka perlu diberikan penyuluhan tentang senam nifas dan mendemonstrasikannya, hal ini dimaksudkan untuk merubah perilaku ibu pasca salin supaya mau melakukan senam nifas sehingga dampak yang diakibatkan dari imobilisasi tidak terjadi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan senam nifas dengan penurunan tinggi fundus uteri pada  ibu pasca salin primipara hari 1 – 3 di BPS Wiwik Akhtawati Desa Karangtalun Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.
Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Populasi seluruh ibu pasca salin hari 1 – 3  di BPS Wiwik Akhtawati Desa Karangtalun Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung dengan sampel sebanyak 30 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik total Sampling. Variabel independen senam nifas, Variabel dependen penurunan fundus uteri. Penelitian dilakukan tanggal 17 Oktober – 31 Oktober 2009. Instrumen yang digunakan kuesioner dan metlin. Untuk mengetahui hubungan senam nifas dengan penurunan tinggi fundus uteri pada  ibu pasca salin primipara hari 1 – 3 di analisis dengan uji Chi-square.
Didapatkan hasil Uji Chi-square test  di dapatkan p = 0,003 < α (0,05) sehingga Ho di tolak yang berarti ada hubungan senam nifas dengan penurunan tinggi fundus uteri pada  ibu pasca salin primipara hari 1 – 3 di BPS Wiwik Akhtawati Desa Karangtalun Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.
Gerakan senam nifas yang dilakukan oleh ibu pasca salin sangat mempengaruhi penurunan tinggi fundus uteri karena otot rahim bila dirangsang dengan senam nifas maka aliran darah akan meningkat lancar. Kontraksi uterus semakin baik sehingga mempengaruhi proses pengecilan uterus.

Kata Kunci : Senam Nifas, Penurunan Tinggi Fundus Uteri.